PILAR-PILAR
KEBANGKITAN UMAT
INTISARI
BUKU MAJMU’ATUR RASAIL
Kata Pengantar KH. Rahmat
Abdullah
·
Buku ini menggali dari berbagai sudut
pemikiran imam syahid Hasan Al-Banna
·
Hasan Al-Banna menggambarkan adanya Gazwul
Alam Islami (Invasi terhadap dunia islam) seperti yang terjadi saat ini, dunia
islam dililit hutang, diremukan korupsi dan konflik horizontal, ditenggelamkan
budaya materialistik,dan dijajah dalam bentuk tampilan yang lain.
·
Pengarag menggambarkan invasi militer dan
kelihaian diplomatik bekerja dalam empat koridor besar, Dominasi perekonomian,
pembusukan politik, westernisasi pendidikan, dan penghancuran akhlak.
·
Urgensi penulisan manhaj kebangkitan agar “tak ada lagi alasan orang yang mengatakan
bahwa para aktivis tidak memiliki agenda, perencanaan, ataupun program bagi
kebangkitan umat”
·
Bila saja berbagai lembaga yang
mengatasnamakan islam dan umat islam punya kesungguhan untuk menggali jati
dirinya, mengkritisi lingkungannya, dan bercermin pada sejarahnya, selain
Al-Qur’an dan Sunnah, niscaya buku ini sangat membaantu untuk berbagai macam
tujuan, seperti perumusan visi misi, penyusunan rencana, program, dll.
Kata Pengantar Penulis
·
Buku ini dimaksudkan untuk menghadirkan
gambaran yang sistematis dan integral tentantang pilar, pilar kebangkitan
dengan menelaah konsep pembaharuan Hasan Al-Banna dan ditambah dengan analisis
terhadap realitas yang terjadi semasa hidup Hasan Al-Banna
·
Analisis terhadap risala Bainal Amsi wal yaum, Al-Muktamarul Khamis, Al-Muktamarus Sadis, dan Nahwan Nuur dapat memberikan gambaran
yang jelas tentang jalan menuju kebangkitan
·
Analisis tehadap risalah Da’watunna, Ila Ayyi Syaiin Nad’un Naas, Al-Ikhwan Tahta Royatil Qur’an dan At-Ta’lim memberikan gambaran yang
jelas tentang kerangka dasar jalan tersebut.
·
Analisis terhadap risalah Hal Nahnu Qoumun’amaliyyun dan Musykilatuna fi Dlauin Nizhamil Islami
dapat memberikan gambaran yang jelas tentang contoh-contoh nyata proyek-proyek
besar tersebut.
·
Isi buku ini mencakup mukadimah yang berisi
tujuan dan sistematika pembahasan, bab pertama dibahas fokus kebangkitan, bab
kedua dibahas unsur-unsur utama seruan kebangkitan dan bab ketiga dibahas pembentukn
negara ideal yang sejalan dengan proyek kebangkitan, dan penutup yang membahas
pilar-pilar kebangkitan secara terperinci, seperti yang tertuang dalam risalah Ikhwn Tahta Rayatil Qur’an.
MUKADIMAH
Bagia Pertama
MENGAPA TEMA INI DITULIS
KEMBALI
1. Target
pertama, memberikan gambaran yang integral tentang konsep pembaharuan
Imam Syahid Hasan Al-Banna
Imam syahid Hasan Al-Banna
berkata “Dakwah ini tidak akan serasi kecuali dengan orang yang telah
memahaminya dari segala sisi.”
Ia juga berkata
“Sesungguhnya setap umat atau kelompok yang ingin membina dan membangun dirinya
serta berjuang untuk merealisasikan cita-cita dan membela prinsip-prinsip agama
maka umat itu haruslah memliki kekuatan jiwa yang terekspresikan dalam beberapa
hal, yaitu :
a.
Tekat membaja yang tidak pernah melemah
(iradah)
b.
Kesetiaan abadi yang tidak mengenal sikap
kemunafikan dan penghianatan (wafa’)
c.
Semangat berkorban yang tidak terkotori oleh
ketamakan dan kebakhilan (tadhiyah)
d.
Pengetahuan dan keyakinan serta penghormatan
yang tinggi terhadap ideologi yang diperjuangkan (ma’rifah), yaitu :
1)
Pertama, yang dapat menghindarkan kekeliruan
pada ideolog
2)
Kedua, penyimpangan darinya
3)
Ketiga, tawar-menawar padanya
4)
Keempat, tertipu oleh ideologi yang lain
2. Target kedua, menjelaskan aspek-aspek
pembaharuan, pengembangan dan penyempurnaan yang dibutuhkan dalam sebuah
kebangkitan
Imam syahid Hasan Al-Banna
berkata, “Setiap masa mempunyai cara tersendiri dalam menulis sejalan dengan
cara penduduk msa tersebut dalam memahami
dan mempelajari sesuatu. Karenanya, harus ada pembaharuan sejalan dengan
kemajuan akal manusia dan perubahan metode riset, berfkir, dan mengambil
kesimpulan.” (Risalah Da’watunna)
3. Target ketiga, mempersembahkan
bahan-bahan kajian ilmiah kepada para peneliti dan pengkaji konsep Imam Syahid
Hasan Al-Banna
Hal ini menjadi sangat
penting karena dakwah yang telah menyentuh jutaan manusia mendapat sambutan
hangat dari para peneliti dan kritikus yang semakin hari kian bertambah. Bleh
jadi sebagian dari mereka ada yag diberi taufiq oleh Allah untuk memberikan nasihat
berharga yang sangat dibutuhkan oleh proyek kebangkitan yang besar tersebut.
Dalam hal ini Imam Syahid Hasan Al-Banna berkata, “Tidak menjadi masalah jika
seorang yang telah sampai kepadanya seruan dakwah ini dan mendengar atau
membaca keterangan ini, menyampaikan pendapatnya kepada kita perihal tujuan,
sarana, dan langkah-langkah kita, sehingga bisa mengambil yang baik dari
saran-sarannya. Sebab agama itu adalah nasihat, bagi Allah, Rasul-Nya,
Kitab-Nya, bagi para pemimpin kaum muslimin, dan kalangan umum diantara
mereka.” (Al-muktamar Khamis)
4. Target keempat, memperdalam pemahaman
kaum muslimin pada konsep pembaharuan dan kebangkitan
Pengetahuan tentang proyek
kebangkitan sangat dibutuhkan oleh semua umat, terutama para aktivis d medan
dakwah, sebab mereka adalah para pemimpin rombongan dan pemandu mereka.
Bagian Kedua
METODOLOGI RISET
1. Tema Riset
Buku ini merupakan kajian
analitis mengenai proyek kebangkitan Hasan Al-Banna yang dituturkan dalam
risalah-risalahnya, memoar-memoarnya, kajian-kajiannya, sikap-sikapnya, dan
segala aktivitasnya.
2. Tujuan Rset
Seperti yang dijelaskan pada
bagian pertama mukadimah.
3. Bidang Garap dan Batasan Riset
Riset ini dikonsentrasikan
pada contoh yang diutarakan langsung oleh Imam Syahid Hasan Al-Banna, penulis
tidak merujuk penafsiran yang dilakukan oleh orang-orang yang menulis tentang
Imam Syahid Hasan Al-Banna, tetapi mencukupkan diri dengan penuturan singkat
mengenai berbagai peristiwa yang dialami oleh ikhwan lalu mengaitkannya dan
menjelasan makna-maknanya yang umum.
4. Perangkat-Perangkat Riset
Riset ini bertumpu pada
terhadap risalah-risalah Hasan AL-Banna dan perbandingan, penyesuaian serta
pembahasan tokoh-tokoh yang sezaman dengan Imam Syahid Hasan Al-Banna, juga
berpedoman pada ulasan-ulasan dan pelajaran yang diambil dari perjalanan
dakwah.
5. Riset-Riset Sebelumnya
Pada dasarnya riset ini
hanya merujuk pada apa yang telah ditulis oleh Imam Syahid Hasan Al-Banna. Akan
tetapi, untuk memahami tulisan-tulisan berbobot tersebut secara lebih cermat,
maka perlu merujuk pada kajian-kajian keislaman dan kajian-kajian dibidang
lainnya seperti sejarah, politik, ekonomi, manajemen, pendidikan,
perundang-undangan, psikologi, sosial, filsafat dan lainya.
6. Kandungan Riset
Riset ini terdiri dari
mukadimah, tiga bab utama dan penutup seperti yang dijelaskan pada kata
pengantar.
BAB
I
METODOLOGI
PROYEK KEBANGKITAN
A. PASAL PERTAMA : PRINSIP-PRINSIP PROYEK
KEBANGKITAN YANG SISTEMATIS
Pengantar
: Prinsip-Prinsip Kebangitan yang SIstematis
Kewajiban paling mendesak
bagi para aktivis dakwah adalah mengetahui prinsip-prinsip yang mendasar
persepsi Imam Syahid Hasan Al-Banna mengenai proyek kebangkitan. Pengenalan
tersebut dapat menghantarkan kita pada : pengenalan pola pikir ilmiah yang sangat
dibutuhkan oleh proyek kebangkitan, pengenalan terhadap sejauh mana kekurangan
biang pemikiran terhadap upaya-upaya tarbiyah yang diharapkan dapat mendukung
proses kebangkitan, mengendalikan gerakan dakwah menuju kebangkitan agar sejala
dengan pelajaran-pelajaran yang disampaikan oleh Imam Syahid Hasan Al-Banna,
mengaitkan pemikiran dan prinnsipnya
yang paling mendasar, dan melindunginya dari arus pemikiran barat, memastikan
keyakinan pada konsep gerakan kebangkitan dan kesehatan manhajnya dalam
beramal, Meningkatkan loyalita gerakan kebangkitan, dari sekedar loyalitas
emosional menjadi loyalitas secara akidah dan syariat, membangun pijakan
bersama bagi para pemerhati seruan kebangkitan guna mendasari
keputusan-keputusan mereka dalam berbagai bidang dakwah.
Bagian Petama : Merenungkan Tantangan
yang Dihadapi Umat
Yang
harus ita lakukan, tekun dalam memaparkan kondisi umat Islam dari berbagai
aspeknya, mendiagosa penyakit-penyakitnya, dan mencari solusinya.
Bagian Kedua : Menganalisis Sejarah dan
Realita
Sejarah
merupakan “termina” kedua bagi para peneliti tentang kebangkitan,s ebab sejarah
manusia merupakan gudang pengalaman manusia. Karena itu, orang yang bergerak
untuk mengadakan perubahan sosial di masyarakat dan umatnya harus memahami
sejarah agar terhindar dari kesalahan yang fatal.
Bagian Ketiga : Menyimpulkan Berbagai
Peristiwa
Hasan
Al-Banna dalam Risalah Hal Nahnu Qauman
‘Amaliyan mengatakan ada dua kelompok yang berkaitan dengan pembahasan ini.
Pertama, orang yang mengkaji sejarah perjalanan berbagai bangsa dan
tahapan-tahapan kebangkitannya, orang ini akan meyakin sepenuhnya pernyataan
tersebut. Kedua, kelompok yang tida dianugrahi kesempatan itu.
Bagian Keempat : Cara Berinteraksi
dengan Berbagai Pelajaran yang Disimpulkan
Syarat
pertama dalam berinteraksi secara benar dan manhaj dengan sunatullah yang
berlaku pada individu, masyarakat dan umat adalah pemahaman. Yakni harus
memahami sunnah-sunnah dan pelajaran-pelajaran tersebut dengan pemahaman yang
benar dan integral. Juga memahami cara beramal dengan undang-undang ilahi.
B. PASAL KEDUA : ANALISIS HISTORS
Pengantar
: Urgensi Analisis Historis
Imam Syahid Hasan Al-Banna
mengatakan, “ Jika anda mengkaji kembali sejarah kebangkitan berbagai bangsa,
baik Barat maupun Timur, dahulu maupun sekarang, maka Anda akan menjumpai bahwa
para pelopor kebangkitan dapat menua sukses karena memiliki manhaj tertentu
yang menjadi acuan dalam kerja mereka…” (Risalah Hal Nahnu Qaumun ‘Amaliyun).
Bagian
Pertama : Analisis Historis Islam
Imam Syahid Hasan Al-Banna
fikrah islam dan tujuan-tujuan dalam Risalahnya Bainal Amsi Wal Yaum. Di risalah tersebut terdapat perincia yang
detail dan cermat mengenai perkembangan yang dilalui umat islam mulai dari
diutusnya Rasulullah SAW hingga runtuhnya kekuasaan politik umat islam setelah
runtuhnya Daulah Utsmaniyah.
Dakwah atau fikrah Islam
telah melaui tujuh periode seperti yang telah kami isyaratkan dan seperti yang
telah dijelaskan Imam Syahid Hasan Al-Banna.
1.
Periode pertama : Proklamasi lahirnya dakwah
yang komprehensif
2.
Periode Kedua : Beririnya negara islam yang
pertama
3.
Periode ketiga : Mulai terurainya eksistensi
negara islam
4.
Periode Keempat : Pergulatan dan Pertarugan
Politik
5.
Periode Kelima : Pergulatan dan Pertarungan
Sosial
6.
Periode Keenam : Kemenangan proyek barat dan
hegemoninya terhadap peradaban islam
7.
Periode Ketujuh : Kesadaran dan Shahwah
(Kebangkitan Islam)
Bagian
Kedua : Analisis Hostoris Kebangkitan Umat
Kebangkitan akan tercapai
jika semua itu tunduk pada manhaj yang telah jelas langkah-langkahnya.
Bagian
Ketiga : Analisis Historis Gerakan Pembaharuan dan Kebangkitan
Sangat bermanfaat apabila
gerakan kebangkita mengkaji, menganalisis, dan mencermati pengalaman
pergerakan-pergerakan kebangkitan lainnya, baik yang telah berlalu ataupun yang
masih eksis, sebab hal itu dapat memberikan pelajaran dan nasihat.
C. PASAL KETIGA : ANALISIS TERHADAP REALITA
Mukadimah
: Keharusan Menganalisis Realitas
Aktivis yang ingin menangani
persoalan-persoalan umatnya harus memahami betul Fiqih Waqi.
Bagian
pertama : Analisis Kualitatif
Agenda pokok yang akan
dihadapi oleh Ekspansi Kebangkitan. Imam Syahid Hasan Al-Banna memaparkan
analisis kualitatif terhadap fenomena krisis yang menimpa umat begitu beragam
dan menyerang seluruh aspek, bidang politik, bidang ekonomi, biang pemikiran,
bidang sosial, undang-undang buatan manusia, dalam pendidikan, dan dalam bidang
kejiwaan. Apakah yang diharapkannya, penjajahan dan perpecahan, riba dan
dominasi perusahaan asing, ateisme, permisifisme, kebobrokan pendidikan dan pengajaran,
kebobrokan hukum dan perundang-undangan, keputusasaan, kebakhilan, sikap banci
dan pengecut, kekaguman pada musuh yang menyeret meraka untuk takid,
Bagian
Kedua : Analisis Kuantitatif
Selain analisis kualiatif,
Hasan Al-Banna juga meganalisis data kuantitatif. Dia sampai punya data riil
perusahaan asing, data kaunttatif penduduk cacat, data kuanitatif masyaraat
yang sakit, dll.
Dengan demikian kita dapat
mengukur proses kebangkitan secara global maupun terperinci agar kita dapat
membuat manhaj untuk membebaskan masyarakat dari bencana dan kemalangan dan
menentukan yang terbaik untuk melaksanakan proyek kebangkitan serta model-model
pengembangan yang berkesinambungan.
D. PASAL KEEMPAT : PRESIKSI KEBANGKITAN
KEMBALI
Mukadimah
: Persiapan Menuju Kebangkitan
Setelah melakukan analisis
yang mendalam terhadap sejarah, aalisis kritis terhadap realitas, dan
mengetahui posisi penyakit umat, maka
yang menjadi keharusan adalah beramal untuk mengubah realitas dan menyelamatkan
umat.
Bagian
Pertama : Prediksi Kebangkitan
“Sesungguhnya tugas kita
adalah memimpin dunia dan membimbing seluruh manusia menuju sistem dan ajaran
islam, yang tanpa islam manusia tidak akan mendapatkan kebahagiaan (Risalah Ila Ayi Syaiin Nad’un Nas)
Indikasi-Indikasi
Adanya Kebangkitan
Imam Syahid Hasan Al-Banna
mengutarakan empat bukti kemungkinan kebangkitan umat
1.
Bukti pertama : Perspektif Sosial
“Para
pakar ilmu sosial menyatakan bahwa kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin dan
mimpi hari ini adalah kenyataan esok hari.” (Risalah Ila Ayyi Syaiin Nad’un Naas)
2.
Bukti Kedua : Perspektif Sejarah
“Kebangunan
semua bangsa di dunia selalu bermula dari kelemahan sesuatu yang sering membuat
orang yang melihatnya beranggapan bahwa tercapainya apa yang mereka
cita-citakan adalah suatu kemustahilan. Tetapi dibalik anggapan kemustahilan
itu, sejarah sesungguhnya telah mengajarkan kepada kita bahwa kesabaran,
keteguhan, kearifan, ketenangan dalam melangkah telah mengantarkan
bangsa-bangsa yang tumbuh dari kelemahan dan hanya memiliki sedikit sarana itu
mencapai kejayaan seperti yang direncanakan oleh para pelopornya.” (Risalah Ila Ayi Syaiin Nad’un Nas)
3.
Bukti Ketiga : Perspektif Logika
Imam
Syahid Hasan Al-Banna mengatakan, Ada
dua pandangan pasif yang dapat melahirkan sebuah hasil dan dapat mengarahkan
dengan kuat dan benar hati orang yang memiliki ghirah untuk beramal. Pertama.
Meskipun jalan ini sangat panjang dan berliku, tetapi tidak ada jalan lain yang
dapat ditempuh untuk membangun sebuah kebangkitan secara benar dan pengalaman telah
membuktikan kebenaran pandangan ini. Kedua, seseorang yang bekerja harus
berniat untuk menunaikan kewajiban terlebeh dahulu, setelah itu berniat untuk
mendapatka pahala di akhirat, dan untuk mendapatkan manfaat. Hal ini juga
ditegaskan dalam Al-Qur’an (QS. Al-A’ra : 164-165)
4.
Bukti Keempat : Perspektif Agama
Ada
beberapa teks Al-Qur’an maupun AL-Hadist yang memberikan kabar gembira tentang
adanya kebangitan yang semuanya dapat menenangkan hati dan menghilangkan
keraguan,
E. PASAL KELIMA : BEBERAPA PELAJARAN DARI
SEJARAH
Bagian
Pertama : Kaidah-kaiah Kebangkitan
Kaidah-kaidah terpenting
yang tidak boleh dilupakan oleh orang-orang yang mengusung kebangkitan, yaitu :
1.
Fikrah Dasar
(QS. Al-A’raf : 157)
2.
Kekuatan Motivasi
(QS. Ar-Ra’d : 11)
Nabi
SAW menanamkan tiga perasaan dalam jiwa para sahabatnya hingga jiwa-jiwa itu
bersinar dan terbentuk Tiga perasaan itu adalah :
a.
Keimanan pada keagungan risalah (QS.
Az-Zukhruf : 43, QS. An-Naml : 79, QS. Al-Jatsiyah : 18, QS. An-Nisa : 65)
b.
Kebangaan dalam mengemban risalah (QS.
Ali-Imran : 110, QS. Al-Baqarah : 143, QS. Al-Hajj : 78)
c.
Optimis terhadap dukungan dan pertolongan
Allah (QS. Al-A’raf : 128, Qs. Al-Anbiyaa’ : 105, QS. Al-Hajj : 40, QS.
Al-Mujailah : 21, QS. Yusuf : 12, QS. Ar ruum : 47, QS. Al-Qashash : 5)
3.
Perubahan Diri
(QS. Ar-Ra’d : 11)
4.
Syarat-syarat Berawalnya sebuah Kebangkitan
a.
Kesi Tekat membaja yang tidak pernah melemah
(iradah)
b.
Kesetiaan abadi yang tidak mengenal sikap
kemunafikan dan penghianatan (wafa’)
c.
Semangat berkorban yang tidak terkotori oleh ketamakan
dan kebakhilan (tadhiyah)
d.
Pengenalan, keimanan dan penghargaan kepada
prinsip yang dapat menghindarkan dari kesalahan, penyimpangan, sikap tawar,
menawar, dalam masalah prinsip, serta tidak terttipu dengan prinsip lainnya.
5.
Pilar-pilar Keberhasilan Fikrah (Para Pemuda)
“Sesungguhnya,
sebuah pemikiran itu akan berhasil diwujudkan manakala teuh keyakinan
kepadanya, ikhlas dalam berjuang dijalannya, semakin bersemangat dalam
merealisasikannya, dan siap beramal maupun berkorban dalam mewujudkannya. Keempat
hal itu merupakan karakter yang melekat pada diri pemuda. Oleh karena itu,
sejak dahulu hingga sekarang, pemuda merupakan pilar kebangkitan setiap umat,
rahasia kekuatan pada setiap kebangkitan dan pembawa bendera setiap fikrah.
(Risalah Ilasy Syabab).
6.
Penyiapan Kader
“Kader
adalah rahasia kebangkitan berbagai umat. Sejarah umat adalah sejarah para
kader yang militan dan memiliki kekuatan jiwa serta kehendak. Sesungguhnya kuat
atau lemahnya suatu umat diukur dari sejauh mana kesuburan umat tersebut dalam
menghasilkan kader-kader yang memiliki sifat kesatria. (Risalah Hal Nahnu Qauman ‘Amaliyyun).
7.
Tuntutan-tuntutan Kebangkitan yang Paling
Mendasar
Hal-hal
yang dibutuhkan sebuah kebangkitan yaitu
: Tujuan yang jelas, manhaj yang jelas untuk mencapai tujuan yang dicanangkan,
para aktivis yang menerapkan manhaj, para pengikut yang beramal sesuai dengan
manhaj dan melanjutkan apa yang telah dibangun.
8.
Standar Aktivitas Dakwah
Imam
Syahid Hasan Al-Banna menyatakan, “Sesungguhnya tujuan akhir dan hasil yang
sempurna tidak akan tercapai kecuali setelah : Meluasnya promosi (opini umum),
banyaknya pendukung (jaringan), solidnya pembinaan (pendirian berbagai
lembaga). (Risalah Al uktamar AL-Khamis)
9.
Pergolakan Manusia
“Kondisi menghendaki agar
kita hidup dalam sebuah generasi yang tumbuh dtengah-tengah umat yang saling
bertikai dan berebut kekuasaan sehingga muncul slogan ‘siapa yang kuat dia menang’. (Risalah Hal Nahnu Qaumun ‘Amaliyyu)
10.
Prediksi dan Peluang
“Sesungguhnya
masa akan melahirkan peristiwa-peristiwa besar, peluang akan menghampiri
kerja-kerja besar, dan dunia menunggu seruan kalian yaitu seruan petunjuk,
kemenangan dan kesejahteraan untuk menyelamatkan alam dari pederitaan yang
melilitnya. (Risalah Al-Muktamar
Al-Khamis)
11.
Pergiliran da pergantian peradaban
Islam
menyatakan bahwa negara dan peradaban akan runtuh bila penyakit-penyakit
peradaban telah membesar hingga menjadisebuah fenomena. Seperti pada QS.
Muhammad :38.
12.
Tujuh pilar Kebangkitan
a.
Ketinggian Cita-cita optimisme
b.
Bangga dengan tanah air da sejarah yang agung
(izzah)
c.
Kekuatan, Persiapan, Keprajuritan (Al-Quwwah)
d.
Ilmu yang luas (Al-Ilmu)
e.
Akhlak mulia dan jiwa besar (Al-Khuluq)
f.
Harta dan Perekoomian (Al-Maal)
g.
Penataan Individu, Keluarga, umat, Bangsa,
Pemerintahan, dn Hubungan Internasiona (Nizham)
Bagian
Kedua : Cara Berinteraksi Dengan Kaidah-Kaidah Kebangkitan
“ Janganlah
sekali-kali membenturkan diri dengan kaidah-kaidah alam karena kaidah-kaidah
alam itulah yang akan menang. Tetapi taklukkanlah dia, pergunakanlah dia,
rubahlah arusnya, dan manfaatkanlah sebagiaannya untuk mendayagunakan yang
lainnya lalu tunggulah saat kemenangan tiba. Sungguh ia tidaklah jauh darimu.
(Risalah Al-Muktamarul Al-Khamis)
Menurut penulis, proyek
kebangkitan tersebut ditegakkan diatas dua pilar utama yaitu dakwah (penataan
potensi operasional) dan Daulah (Eksistensi Politis).
BAB
II
DAKWAH
PADA PROYEK KEBANGKITAN
A. MUKADIMAH : SERUAN UNTUK MENGULANG
KEMBALI KEBANGKITAN
“Demi masa (kejayaan dan kehancuran) itu
telah kami pergilirkan diantara manusia 9agar mereka mendapatkan pelajaran” (QS.
Ali-Imran : 140)
“Wahai
ikhwan, Allah menghendaki agar kita mewarisi tugas yang sangat sarat dengan
berbagai konseuensi ini, agar cahaya dakwahmu bersinar di tengah-tengah
kegelapan dan Allah mempersiapkan kalian untuk meninggikan kalmat-Nya,
memenangkan syariat-Nya, dan menegakkan kembali ajaran-Nya.” (Risalah Bainal Amsi wal Yaum)
B. PASAL KEENAM : PRINSIP-PRINSIP DAN
KARAKTER DAKWAH
Bagian
Pertama : Dasar Pemikiran Islam
Sejak permulaan dakwah,
Hasan Al-Banna menegaskan bahwa referensi dakwah yang paling tinggi adalah
islam.
“‘Sibghah
(celupan) Allah dan siapakah yang lebih baik sbghahnya daripada Allah?’ (QS.
AlBaqarah : 138) . Dan bahwa dunia membutuhkan dakwah ini dan
segala yang ada di dalmnya memuluskan jalannya. (Risalah Bainal Amsi Wal Yaum)
Oleh karena itu, fikrah kita
adalah fikrah islam yang murni, diatas islamlah fkrah itu tegak, kepadanya
fikrah itu bersandaar, untuknya fikrah itu berjihad, dan dalam rangka
menegakkan kalimahnyalah fikrah itu beramal. (Risalah Ilas Syabab)
Bagian
Kedua : Karakteristik Fikrah/Pemikiran
1.
Rabbaniyah
2.
‘Alamiyah (Universal)
3.
Tamayyuz (istimewa)
4.
Syumul (Menyeluruh)
5.
Ilmiah
6.
“Aqlaniyah (Rasional)
7.
Istiqlaliyah (independen)
8.
‘Amaliyyah (Aplikatif)
9.
Wasathiyah (Moderat)
Bagian
Ketiga : Legalitas Sejarah
1. Poin pertama : Manhaj Dakwah yang
pertama
“Sesungguhnya,
kami berusaha agar dakwah kami
senantiasa meniti langkah atas manhaj dakwah generasi pertama. Kami
menginginkan dakwah kontemporer ini menjadi gema dan perpanjangan tangan dari
dakwah geerasi pertama yang diserukan Rasulullah SAW, “ (Risalah Dakwatunna fi /Thaurin Jaid)
2. Poin Kedua : Kebangkitan Fikrah Islam
Kita
ingat lagi sejarah singkat umat islam yang telah dibahas tadi.
“Sebagaimana
invasi politik berpengaruh dalam menumbuhkan semangat nasionalisme, maka tirani
sosal juga akan membangkitkan fikrah islam, hingga bergemalah suara dari
berbagai penjuru yang menuntut kembali kepada Islam, memahami hukum-hukumnya,
dan merealisasikan sistemnya.” (Risalah Bainal
amsi wal yaum)
Bagian
Keempat : Ekspansi Peadaban
1. Poin pertama : Pewaris Peradaban
a.
Kita adalah pewaris peradaban yang agung
b.
Kita adalah pemilik peradaban prinsip utama
dan akhlak kasih sayang yang adil
(Risalah Dakwatunna fi Thaurin JadidI)
2. Poin Kedua : Pembangkit Peradaban
a.
Kita adalah pembangkit peradaban (Risalah Dakwatunna fi Thaurin JadidI)
b.
Menghidupkan peradaban adalah kewajiban yang
tidak ditawar-tawar lagi (Risalah Hal
Nahnu Qaumun ‘Amaliyyun)
c.
Gerak peradaban tidak akan berhenti (Risalah Dakwatunna fi Thaurin JadidI)
C. PASAL KETUJUH : REFERENSI PROYEK
KEBANGKITAN
Pengantar
Islam adaah ajaran yang
sangat luas meliputi beragai kelompok dari kaum muslimin. Kelompok-kelompok itu
terkadang berseakat, terkadang berselisih pendapat. Melihat hal itu Imam Syahid
Hasan Al-Banna tidak memiarkan masalah yang sangat berbahaya itu berkembang
pada awal munculnya kebangkitan. Karena itu, beliau mengajukan proyek terpadu
kepada Al-Azhar Asy Syarif tentang tema-tema hukum terpenting yang terkat
dengan berbagai kelompok umat.
1.
Referensi dan tolak ukur
Hasan Al-Banna Menegaskan
bahwa frame refeensi atau tolak ukur yang menjadi rujukan kita adalah
Al-qur’anul Karim.
2.
Prinsip-prinsip pemahama (ushulul Fahmi)
Dua puluh prinsip ini
mendekatkan dua pendapat yang bebeda, ditinjau dari aspek keilmuan, maka ia
sejaln dengan kebenaran
Bagian
Pertama : Manhaj I’tiqodi (Prinsip dalam Memahami Aqidah)
1.
Prinsip tetang syumuliyatul islam
2. Prinsip
dalam memahami ayat-ayat sifat
3. Prinsip
tentang bahaya pengkafiran
4. Prinsip
tentang tawasul dan doa
5. Prinsip
tentang klaim mengetahui yang ghaib
6. Prinsip
tentang bid’ah
7. Prinsip
tentang bid’ah di kuburan
8. Prinsip
tentang kewalian, Karomah dan Aqidah yang Benar
Bagian
Kedua : Manhaj Ushuli (Prinsip dalam Memahami Ushul Fiqih)
9. Prinsip
tentang referensi
10. Prinsip
tentang pendapat para ulama
11. Prinsip
tentang dalil-dalil hukum yang tidak diakui
12. Prinsip
tentang Ijtihad dan Taqlid
Bagian
Ketiga : Manhaj Fiqih (Prinsip dalam Memahami Fiqih)
13.
Prinsip Tentang Perbandingan Berbagai Amal
14.
Prinsip Tentang Pelaksanaan Pendaoat Imam
15.
Prinsip Tentang Larangan Berpecah Belah dalam
Agama
16.
Larangan Mendalami Hal-hal yang Tidak Untuk
Diamalkan
17.
Bid’ah yan Tidak memiliki Sandaran dalam
Agama
Bagian
Keempat : Manhaj Umum (Prinsip-prinsip Umum)
18.
Berhati-hati terhadap adat yang salah dan
tidak tertipu oleh berbagai istilah
19.
Kaitan Antara Pandangan Syariat dan Akal
20. Bidang
garap pandangan Akal
D. PASAL KEDELAPAN : TUJUAN DAKWAH
Bagian
Pertama : Tujuan (Ghayah) Utama Dakwah
Ghayah adalah tujuan
terakhir yang ingin diraih oleh seseorang sehingga tiada tujuan lagi setelah
itu. Ghayah (tujuan) manusia dalam hidup ini adalah merealisasikan maksud
diciptakan manusia, yaitu “penghambaan” atau “beribadah” kepada penciptanya
Allah SWT.
Bagian
Kedua : Risalah (Misi) Dakwah
Misi dakwah seperti
dinyatakan oleh Imam Syahid Hasan
Al-Banna, teringkas dalam empat poin berikut :
1.
Membebaskan umat dari belenggu politik yang
melilitnya dan mulai membangun kembali
2.
Meghadang (memerangi) peradaban materialis
3.
Menegakkan sistem isylam yang syamil
4.
Memimpin dunia dan membimbing umat manusia
Bagian
Ketiga : Sasaran-sasaran Dakwah
1. Misi
pertama, Ibadah dan Melakukan Kebajikan
a.
Tujuan Jangka Pendek yang Mencakup
1)
Memperbaiki Pribadi (Individu)
2) Membangun
Keluarga
3) Membimbing
Masyarakat
2. Misi
Kedua, Jihad untuk Menegakkan Syariat Islam
b.
Tujuan jangka panjang yang mencakup :
1) Memperbaiki
pemerintahan
2) Mengembalikan
kekhilafan
3) Mencapai
tampuk kepemimpinan
4) Kepeloporan
(Ustadziyah)
E. PASAL KESEMBILAN : UNSUR-UNSUR DAKWAH
Bagian
Pertama : Tahapan-tahapan Perangkat Dakwah
1. Tahap Lintasan-lintasan Pikiran
“Lintasan-lintasan
pikiran itu senantiasa muncul lalu menjadi sebuah ungkapan jiwa dan munajat
ruhiyah” (Risalah Al-Muktamarul Khamis)
2. Tahap Perekrutan Kemudian Penataan
Tahapan
lintasan pikiran dan upaya-upaya personal itu berkembang hingga menjadi tahap perekrutan
kemudian tahap penataan.
3. Tadarruj dan Tahapan-Tahapannya
“Adapun
tadarruj (bertahap), konsentrasi pada tarbiyah, dan kejelasan langkah dalam
dakwah Ikhwanul Muslimin, maka hal itu karena Ikhwanul Muslimin yakin bahwa
setiap dakwah itu harus melalui beberapa tahapan. Tahap promosi, pengenalan,
dan penyampaian fikrah kepada khalayak dari berbagai tingkatan sosial. Tahap
(fase) pembinaan yaitu, seleksi terhadap pengikut, penyiapan kader, tahap kedua
yaitu membentuk barisan yang kokoh bersama para obyek dakwah. Kemudian tahapan
“tanfidz” (mobilitas) yaitu kerja dan berkarya.
Terkadang ketiga tahapan itu berjalan secara beriringan karena kesatuan dakwah
dan kuatnya keterkaitan diantara semua tahap teresbut. (Risalah Al-Muktamar Al-Khamis)
Rangkuman tentang Konsep Hasan Al-Banna
Mengenai Tahapan-Tahapan Aktivitas Dakwah
Kita
dapat menyimpulkann bahwa marhalah (tahapan) dakwah setelah tahapan lintasan
pikiran dan perekrutan, menurut Hasan Al-Banna sebagai berikut :
1.
Fase ta’rif (promosi dan pengenalan)
2.
Fase takwin (penyiapan dan pembentukan)
3.
Fase Tanfidz (amal dan mobilitas)
4.
Fase Daulah (pembentukan beberapa negara yang
memiliki referensi dan dasar pijakan yang sama)
5.
Fase persiapan menuju khilafah
6.
Fase pengembalian eksistensi kenegaraan atau
khilafah
7.
Fase Ustadziyah (Kepeloporan Dunia)
Bagian
Kedua : Perangkat-perangat Dakwah
1. Perangkat Dakwah Utama
“sesungguhnya
perangkat-perangkat umum dakwah kita tidak berubah, tidak berganti dan tidak
lebih dari tiga hal yaitu : iman yag mendalam, pembinaan (takwin) yang sermat,
dan amal yang berkesinambungan” (Risalah Bainal
Amsi Wal Yaum)
2. Perangkat-perangkat Haraki
a.
Perangkat pertama : Dakwah dan Penjelasan
(Nasihat dan Bimbingan)
b.
Perangkat Kedua : Tarbiyah (Penyiapan dan
Pembinaan Kader)
c.
Perangkat ketiga : Aktivitas Politik
d.
Perangkat keempat : Jihad (Kewajiban yang
terus berlaku)
Bagian
Ketiga : Kebijakan-kebijakan Dakwah
1. Pengertian
Kebijakan
adalah prinsip-prnsip yang mengendalikan segala aktivitas dan kaidah-kaidah
yang terkait dengannya, yang berfungsi untuk menterjemahkan titik awal dan
arahan-arahan sehingga menjadi langkah-langkah konkret dan yang dapat mengarahkan
jalan pergerakan menuju sasaran yang diterapkan.
2. Motif-motif Kebijakan
Pernyataan-pernyataan
Imam Syahid Hasan Al-Banna tentang kebijakan-kebijakan dakwah dapat ditemukan
dalam beberapa risalahnya dengan tema yang beragam. Ia memilih sebuah kebijakan
setelah melakukan analisis obyektif terhadap realita yang ada. Karenanya,
kebijakan-kebijakannya selalu sejalan dengan proye kebangkitan yang
diutarakannya kepada umat.
3. Kebijakan-kebijakan Umum Dakwah
Kenijakan-kebijakan
umum dakwah hasil ijtihad Imam Syahid Hasan Al-Banna dibangun atas dasar
realitas yang sezaman dengannya. Kebijakan-kebijakan tersebut adalah sebagai
berikut :
a.
Menjauhi titik-titik khilafiyah dalam bidang
fiqih
b.
Menjauhi dominasi para tokoh dan pembesar
c.
Menjauhi organisasi-organisasi dan
partai-partai, ketika dimasa awal-awal dakwah
d.
Bertahap dalam melangkah
e.
Mengutamakan aspek amal daripada propaganda
dan iklan.
f.
Memprioritaskan dakwah kepada pemuda sebab
mereka adalah rahasia kebangkitan umat
F. PASAL KESEPULUH : BANGUNAN TARBIYAH
DALAM DAKWAH
Bersambug..
Dapatkan bukunya dengan harga diskon disini https://www.tokopedia.com/tokobukupelangi/pilar-pilar-kebangkitan-umat
Dapatkan bukunya dengan harga diskon disini https://www.tokopedia.com/tokobukupelangi/pilar-pilar-kebangkitan-umat
Terima kasih..
ReplyDeletepostingan yang sangat bermanfaat
Sama-sama. Aamiin.
DeleteJazakillah teh atas resumenya.... Sangat bermanfaat
ReplyDeletemaashaAllah sangat bermanfat mbak, syukron mbak
ReplyDelete