Kontribusi

Setiap klik iklan yang ada pada blog, berarti anda sudah turut berkontribusi dalam pengembangan blog ini

Saturday, 7 May 2022

Boleh jadi hari esok datang, tapi engkau telah pergi

"Genggamlah masa lalu sebagai saksi yang adil. Gandakan kebaikan hari ini maka kau kan terpuji. Jangan menunda kebaikan hari ini hingga esok. Boleh jadi hari esok datang kau telah pergi. Hari-harimu bila kau pergunakan kan mendatangkan kebaikan. Hari yang berlalu tak kan pernah kembali lagi." -kutipan

Pada suatu postingan instagramku, ada postingan yang captionnya adalah kutipan di atas. Postingan itu sudah lama, maka aku tak ingat lagi mengutipnya dimana. Aku sering mengutip dari buku-buku yang kubaca, mungkin saja itu adalah salah satu kutipan buku yang pernah kubaca atau mungkin pula tulisan-tulisan dari internet.

Saat membaca kembali tulisan tersebut saat ini, rasanya lebih menyentuh dari pada sebelumnya. Hal ini bisa jadi terkait dengan kondisi yang dialami dan terjadi pada masa sekarang. Sudah berapa banyak kenalan yang lebih muda lebih dahulu sampai pada ujung usianya. Kutipan diatas benar2 menampar, menghajar dan menjalar bertubi-tubi tak hanya di raga, tapi sampai di jiwa.

Kutipan diatas kembali menjadi pengingat, kita tidak tahu berapa lama usia kita dan kapan kita berjumpa dengan penghujung usia kita.  Ketidaktahuan tersebut harusnya menjadi penyemangat diri untuk terus melakukan kebaikan dan tidak menunda melakukan kebaikan, serta tidak menunda kewajiban yang harus benar2 kita tunaikan. Kita terus diingatkan untuk tidak menunda karena kita tidak tahu sampai dimana batas kita.

Thursday, 14 April 2022

Kantuk yang tak bisa dilawan

Rabu, 13 April 2022
     Hari ini aku ada meeting zoom mulai jam 08.00 s.d selesai untuk pengarahan persiapan pelatihan hari sabtu nanti. Aku tidak membuka kamera, karena sambil mengasuh baby sulaiman, anak ke 3 ku yang 3 hari lagi akan berusia 3 bulan. Meeting berlangsung lancar hingga mau penutupan agenda resmi, saat kulihat jam sudah hampir pukul 09.30, katanya akan dilanjutkan ke agenda yang tidak resmi karena ada masalah urgent yang harus dipecahkan bersama.
     Sebelum agenda resmi ditutup, seorang Prof mengutarakan pendapatnya dan sedikit berseberangan dari pendapat2 sebelumnya. Aku menyimak dengan seksama, karena peserta meeting banyak, jadi tak masalah aku hanya menjadi pendengar yang baik, apalagi statusku masih terhitung junior.
     Pendapat profesor tersebut sangat kuacungi jempol, meski kameraku tak menyala. Aku sangat setuju dengan pernyataan2 itu. Akhirnya aku memilih berbaring sambil mendengarkan, karena aku sudah mempercayakan pendapatku dan menjadi pendukung yang silent. 
      Kemudian aku tersentak, bangun dan bingung dengan posisiku koq seperti ini. Setelah lihat laptop baru aku ingat kalau aku tadi sedang zoom kemudian tertidur dan zoomnya sudah berakhir. 😄😄😄 Entah sudah berapa lama zoomnya berakhir, karena laptop pun sudah dalam mode sleep. Mataku mengantuk tak bisa diajak kompromi karena beberapa malam ini, sulaiman suka bangun malam dan akhirnya harus bergadang. Mudah2an aku tidak dipanggil atau ditanya ketika zoom tadi. Kalaupun ada dipanggil, mudah2an dimaklumi sebagai ibu yang punya bayi.