Hari ini aku pulang ke rumah untuk makan siang setelah mengajar, sebelum lanjut mengajar lagi. Sampai di depan pintu rumah, aku sudah disambut oleh putri kecil kami Anis. Anis sudah sangat hafal suara motor, makanya dia akan selalu di depan pintu ketika aku atau suamiku pulang.
Anis langsung teriak, "ummi... tutup matanya," dan aku segera menutup mataku, kemudian setelah diminta Anis membuka mata, kubukalah mataku. "lihat ini dikasih Bu Guru", seru Anis. Dia memperlihatkan baju seragam sekolah TK nya kepadaku. Terlihat jelas betapa bahagianya.
Hari ini, ia telah dua kali mencoba memakai baju seragam yang harusnya untuk dipakai hari Senin pekan depan. Ahhh lucunya, hiburan bagi kami. Semoga selalu istiqomah menyukai sekolah nak ya, semoga selalu semangat menuntut ilmu, pantang menyerah dan menjadi orang yang bermanfaat bagi orang lain.
Laman
Kontribusi
Setiap klik iklan yang ada pada blog, berarti anda sudah turut berkontribusi dalam pengembangan blog ini
Thursday, 26 July 2018
Wednesday, 25 July 2018
Post Kembali........
Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Sudah lama sekali tidak post dan obrak abrik ini blog dan pengen cerita banyak ke blog ini tentunya....
Ini kisah tentang putri kecil kami yang sudah tak bayi lagi... tahun ini, tepatnya 16 Juli 2018 Nisrina Zhafira Salsabila telah terdaftar menjadi salah satu siswi di TK AL Qur'an. Dia sudah minta sekolah sejak tahun lalu, baru dikabulkan tahun ini. Karena tahun lalu kita masih ingin Anis Homeschooling saja.
Mengapa kami memutuskan untuk Homeschooling, melihat kesana kemari, pergaulan anak SD, berita-berita membuat tidak tenang rasanya melepaskan anak untuk berangkat ke sekolah. Belum lagi tutur kata yang akan ditiru oleh anak-anak dari teman-temannya.
Sudah lama sekali tidak post dan obrak abrik ini blog dan pengen cerita banyak ke blog ini tentunya....
Ini kisah tentang putri kecil kami yang sudah tak bayi lagi... tahun ini, tepatnya 16 Juli 2018 Nisrina Zhafira Salsabila telah terdaftar menjadi salah satu siswi di TK AL Qur'an. Dia sudah minta sekolah sejak tahun lalu, baru dikabulkan tahun ini. Karena tahun lalu kita masih ingin Anis Homeschooling saja.
Mengapa kami memutuskan untuk Homeschooling, melihat kesana kemari, pergaulan anak SD, berita-berita membuat tidak tenang rasanya melepaskan anak untuk berangkat ke sekolah. Belum lagi tutur kata yang akan ditiru oleh anak-anak dari teman-temannya.
Ada pilihan baik untuk bersekolah yang cukup terkontrol oleh gurunya, yaitu sekolah-sekolah yang berlabel IT (Islam Terpadu), tetapi biayanya lumayan berat di kantong. Ya, kira-kira setara atau lebih mahal daripada biaya Kuliah Strata 2 (S2). hehehe.... Meskipun semahal apapun, tentunya orang tua tetap mau berkorban untuk pendidikan yang terbaik bagi anak-anaknya.
Back to Anis, sebelum kami menyekolahkannya, kami ingin mengetahui lebih dalam bakat dan kepribadian Anis meski kesehariannya sudah terlihat oleh kedua orang tuanya. Setelah mendengar tentang Tes kepribadian lewat sidik Jari. Aku mencari-cari informasi tentang tes tersebut hingga akhirnya memutuskan Anis ikut Tes kepribadian STIFIn (yang foundernya Pak Farid Poniman), tepatnya tanggal 11 mei 2018 lalu. Hasil test menunjukkan ternyata kepribadiannya adalah Intuition Extrovert. Yang intinya, kalau dikaitkan dengan cara bersekolahnya, dia harus memiliki ruang belajar yang tidak membosankan dan akan lebih baik kalau di luar ruangan, karena dia butuh tempat untuk eksplor-eksplor. Berhasilkan test tersebut Anis lebih dominan menggunakan otak kanan, extrovert membuat daya kreativitasnya membutuhkan banyak dukungan dari lingkungan.
Hasil tes ini jika ditimbang-timbang, sekolah yang cocok untuk Anis adalah SEKOLAH ALAM. Jika tidak, pilihan lain adalah HOMESCHOOLING.
Kami masih berfikir akan tetap HOMESCHOOLING karena keinginan kami adalah anak kami mengenal Islam dan Al Qur'an terlebih dahulu sebelum mengengenal ilmu-ilmu yang lain. Di usia yang sangat belia ini, kami mengharapkan dia pandai calistung, akhlak baik dan hafal Al-Qur'an. Itu saja. Namun tiga itu ternyata cukup berat. Menjadikan kami ragu-ragu apakah sanggup mendidik sendiri atau harus melibatkan orang lain, karena kami merasa, kami masih fakir akan ilmu.
Setelah itu aku banyak berselancar di dunia maya mencari apakah ada sekolah yang bisa menampung aspirasi kami ini. Ada, Sekolah yang berlabel IT tentunya, tapi aku masih ragu dengan option ini, karena rata-rata sekolah IT pulang sore alias Fullday School, kurikulum yang digunakan tentu ada juga kurikulum khas sekolah negeri yang berlaku saat ini yaitu kurtilas dan ditambah dengan kurikulum khas IT. Berat gak ya????
Kemudian aku ingat fasilitator STIFIn waktu itu pernah cerita anaknya sekolah di KUTTAB, suami juga pernah mendengar dari temannya tentang KUTTAB. Akhirnya akuberselancar lagi di dunia maya mencari tentang KUTTAB dan seluk beluknya. WAH WAH WAH, ternyata KUTTAB ini cukup menampung aspirasi kami. Untuk sementara option jatuh kepada KUTTAB. Kenapa? Karena KUTTAB ini seperti SETENGAH HOMESCHOOLING bagiku. Orang tua sangat berperan dalam pendidikan anak, selain adanya guru pembimbing. Ini juga bagi kami sangat membantu kami sebagai orang tua yang kurang ilmu dan kurang waktu untuk mendidik anak sendiri.
Kemudian aku ingat fasilitator STIFIn waktu itu pernah cerita anaknya sekolah di KUTTAB, suami juga pernah mendengar dari temannya tentang KUTTAB. Akhirnya akuberselancar lagi di dunia maya mencari tentang KUTTAB dan seluk beluknya. WAH WAH WAH, ternyata KUTTAB ini cukup menampung aspirasi kami. Untuk sementara option jatuh kepada KUTTAB. Kenapa? Karena KUTTAB ini seperti SETENGAH HOMESCHOOLING bagiku. Orang tua sangat berperan dalam pendidikan anak, selain adanya guru pembimbing. Ini juga bagi kami sangat membantu kami sebagai orang tua yang kurang ilmu dan kurang waktu untuk mendidik anak sendiri.
Beberapa kesibukan akhirnya membuat kami memutuskan untuk sekolah TK dulu karena usia anis saat ini baru 4 tahun 1 bulan. KUTTAB menerima siswa dengan usia mulai 5 tahun. Menjelang masuk KUTTAB kami memutuskan untuk memberikan motivasi belajarnya melalui sekolah TK. TK yang kami pilih TK dekat rumah, biar tak repot antar jemput. Sengaja tidak pilih TK yang elit dan punya banyak tawaran2 istimewa, karena kami tidak ingin memporsir Anis untuk sekarang dan tentunya harganya mahal. Hehehehe. Kami ingin Anis belajar bergaul dan barmain-main dengan teman saja. Selain itu ramah di kantong tentunya. Lumayan irit buat nabung persiapan masuk KUTTAB jika lulus seleksi nanti.
Hari pertama anis sekolah.........
Cukup sedih ketika kulihat FB teman-teman pada upload foto hari pertama antar anak ke sekolah. Aku ga punya foto bahkan tidak mengantar Anis di hari pertama sekolahnya. Anis gak mau diantar. Anis memilih pergi bersama dengan temannya, padahal teman Anis itu ditemani ortunya, Anis ga mau diantar oleh kami ortunya. Dan kebetulan hari ini aku juga mengajar di sekolah yang cabang 1, Cukup jauh. Dan hari ini suami butuh motor untuk meyelesaikan kerjaannya, dan akupun harus naik damri dilanjutkan angkot. Suami mengantarku sampai ke damri. Kalau Anis mau ikut kami, bisa diantar dulu ke sekolah, tapi memang gak bisa menunggu. Tapi Anisnya gak mau. Aku pesan ke suami, nanti jemput Anis ya jam 10. Belum sempat suami jemput karena belum jam 10. Suara Anis telah terdengar di jalan dekat rumah. Resmi, hari ini, hari pertama sekolah, Anis tidak diantar dan tidak dijemput.
Hari kedua sekolah Anis....
Aku sempat mengantarnya ke sekolah, karena Anis masuk jam 8 dan aku mengajar jam 9. Setelah sampat di depan pagar TK, anis langsung menyuruhku untuk pulang. Dia gak mau ditunggui di sekolahnya. Dan akupun memutuskan untuk pulang. Anis sudah dari sebelum sekolah memang sering bialng dia mau prgi ke sekolah sendiri, dan pulangnya pun mau sendiri. Anis bilang, "Anis kan sudah besar, nanti anis jalan pinggir-pinggir".
Cukup sedih ketika kulihat FB teman-teman pada upload foto hari pertama antar anak ke sekolah. Aku ga punya foto bahkan tidak mengantar Anis di hari pertama sekolahnya. Anis gak mau diantar. Anis memilih pergi bersama dengan temannya, padahal teman Anis itu ditemani ortunya, Anis ga mau diantar oleh kami ortunya. Dan kebetulan hari ini aku juga mengajar di sekolah yang cabang 1, Cukup jauh. Dan hari ini suami butuh motor untuk meyelesaikan kerjaannya, dan akupun harus naik damri dilanjutkan angkot. Suami mengantarku sampai ke damri. Kalau Anis mau ikut kami, bisa diantar dulu ke sekolah, tapi memang gak bisa menunggu. Tapi Anisnya gak mau. Aku pesan ke suami, nanti jemput Anis ya jam 10. Belum sempat suami jemput karena belum jam 10. Suara Anis telah terdengar di jalan dekat rumah. Resmi, hari ini, hari pertama sekolah, Anis tidak diantar dan tidak dijemput.
Hari kedua sekolah Anis....
Aku sempat mengantarnya ke sekolah, karena Anis masuk jam 8 dan aku mengajar jam 9. Setelah sampat di depan pagar TK, anis langsung menyuruhku untuk pulang. Dia gak mau ditunggui di sekolahnya. Dan akupun memutuskan untuk pulang. Anis sudah dari sebelum sekolah memang sering bialng dia mau prgi ke sekolah sendiri, dan pulangnya pun mau sendiri. Anis bilang, "Anis kan sudah besar, nanti anis jalan pinggir-pinggir".
Hari ketiga.... Aku sempat melihat kegiatan sekolah Anis setengah jam. Setelah itu harus berangkat mengajar.
Hari keempat... Aku mengantar pakai motor sekaligus langsung berangkat mengajar.
Hari-hari selanjutnya.......... Anis selalu berangkat dan pulang sendiri... Perginya sering sambil diintip dari belakang sama abinya. Pulangnya sendiri aja. Pernah satu kali aku menjempuntnya pakai motor pas aku sekalian pulang ngajar, Anis lagi bawa hasil prakarya mewarnai menggunakan kertas warna, Anis gak mau kugonceng, dia pulang berjalan kaki karena takut prakaryanya rusak.
Inilah kisah anak unik kami, tidak istimewa bagi orang lain, tapi cukup memberikan hiburan bagi kami.
#AkuYangTerusBelajar
Hari keempat... Aku mengantar pakai motor sekaligus langsung berangkat mengajar.
Hari-hari selanjutnya.......... Anis selalu berangkat dan pulang sendiri... Perginya sering sambil diintip dari belakang sama abinya. Pulangnya sendiri aja. Pernah satu kali aku menjempuntnya pakai motor pas aku sekalian pulang ngajar, Anis lagi bawa hasil prakarya mewarnai menggunakan kertas warna, Anis gak mau kugonceng, dia pulang berjalan kaki karena takut prakaryanya rusak.
Inilah kisah anak unik kami, tidak istimewa bagi orang lain, tapi cukup memberikan hiburan bagi kami.
#AkuYangTerusBelajar
#BelajarMenulis
Hikmah yang Terserak : Kambing dan Anjing
Hikmah yang Terserak
"Antara Kambing dan Anjing"
Ada sebuah hikmah kehidupan yang didapat saat mendengarkan ceramah seorang ustadz tadi malam. Tentang apa itu keberkahan... Ustadz tersebut menceritakan tentang satu kisah dari seseorang yang bernama syeikh Ibrahim Ibn Adham.
Syekh Ibrahim ibn Adham pernah berdialog dengan seseorang. Ia bertanya, "Mana diantara kambing dan anjing yang lebih banyak bereproduksi?" Tentu dijawab "pasti anjing, anjing sekali melahirkan bisa 7 anak, sedang kambing hanya maksimal 3 anak."
Kemudian syeikh Ibn Adham bertanya kembali "di sekelilingmu, mana yang lebih banyak, kambing atau anjing?"
Tentu dijawab "kambing". Syeik Ibn Adham kemudian berkata "bukankah kambing itu sering disembelih untuk berbagai keperluan, tapi kambing tak pernah punah, justru jumlahnya melebihi anjing. Itulah yang dinamakan KEBERKAHAN"
Syeikh Ibn Adham menjelaskan mengapa keberkahan itu ada pada Kambing, bukan pada Anjing? Karena kambing memilih tidur diawal dan bangun sebelum fajar, ia mendapati waktu yang penuh rahmat, sehingga ia memperoleh keberkahan.
Berbeda halnya dengan anjing, memilih menggonggong disaat malam, tapi malah tidur sebelum fajar, ia tertinggal saat-saat turunnya rahmat sehingga tidak kebagian barokah... Ustadz menyimpulkan kisah tersebut dengan mengajak memperoleh keberkahan diwaktu fajar... Tulisan dibuat dengan gaya bahasa penulis tanpa mengurangi esensi makna yang ingin disampaikan.
#RLHYT
"Antara Kambing dan Anjing"
Ada sebuah hikmah kehidupan yang didapat saat mendengarkan ceramah seorang ustadz tadi malam. Tentang apa itu keberkahan... Ustadz tersebut menceritakan tentang satu kisah dari seseorang yang bernama syeikh Ibrahim Ibn Adham.
Syekh Ibrahim ibn Adham pernah berdialog dengan seseorang. Ia bertanya, "Mana diantara kambing dan anjing yang lebih banyak bereproduksi?" Tentu dijawab "pasti anjing, anjing sekali melahirkan bisa 7 anak, sedang kambing hanya maksimal 3 anak."
Kemudian syeikh Ibn Adham bertanya kembali "di sekelilingmu, mana yang lebih banyak, kambing atau anjing?"
Tentu dijawab "kambing". Syeik Ibn Adham kemudian berkata "bukankah kambing itu sering disembelih untuk berbagai keperluan, tapi kambing tak pernah punah, justru jumlahnya melebihi anjing. Itulah yang dinamakan KEBERKAHAN"
Syeikh Ibn Adham menjelaskan mengapa keberkahan itu ada pada Kambing, bukan pada Anjing? Karena kambing memilih tidur diawal dan bangun sebelum fajar, ia mendapati waktu yang penuh rahmat, sehingga ia memperoleh keberkahan.
Berbeda halnya dengan anjing, memilih menggonggong disaat malam, tapi malah tidur sebelum fajar, ia tertinggal saat-saat turunnya rahmat sehingga tidak kebagian barokah... Ustadz menyimpulkan kisah tersebut dengan mengajak memperoleh keberkahan diwaktu fajar... Tulisan dibuat dengan gaya bahasa penulis tanpa mengurangi esensi makna yang ingin disampaikan.
#RLHYT
Subscribe to:
Posts (Atom)