Kontribusi

Setiap klik iklan yang ada pada blog, berarti anda sudah turut berkontribusi dalam pengembangan blog ini

Thursday 26 March 2015

Setiap Kebaikan adalah Sedekah, Ucapan Baik adalah Sedekah

Ini ditulis sudah beberapa tahun yang lalu, tepatnya 8 Januari 2011. Semoga Bermanfaat.
Keutamaan Shadaqah
Shadaqah memiliki fadhilah dan faedah yang sangat banyak, bahkan sebagian ulama telah menyebutkan lebih dari duapuluh faedah, diantaranya:
  1. Ia bisa meredam kemurkaan Allah, Rasulullah SAW, bersabda: " Sesunggunhnya shadaqah secara sembunyi-sembunyi bisa memadamkan kemurkaan Rabb (Allah)" (Shahih At-targhib)
  2. Menghapuskan kesalahan seorang hamba, beliau bersabda: "Dan Shadaqah bisa menghapuskan kesalahan sebagaimana air memadamkan api" (Shahih At-targhib)
  3. Orang yang besedekah dengan ikhlas akan mendapatkan perlindungan dan naungan arsy di hari kiamat. Rasulullah saw bersabda: "Tujuh kelompok yang akan mendapatkan naungan dari Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya diantaranya yaitu: "Seseorang yang menyedekahkan hartanya dengan sembunyi-sembunyi sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya." (Muttafaq 'alaih)
  4. Sebagai obat bagi berbagai macam penyakit baik penyakit jasmani maupun rohani. Rasulullah saw, bersabda: "Obatilah orang-orang yang sakit diantaramu dengan shadaqah." (Shahih At-targhib) beliau juga bersabda kepada orang yang mengeluhkan tentang kekerasan hatinya: "Jika engkau ingin melunakkan hatimu maka berilah makan pada orang miskin dan usaplah kepala anak yatim." (HR. Ahmad)
  5. Sebagai penolak berbagai macam bencana dan musibah.
  6. Orang yang berinfaq akan didoakan oleh malaikat setiap hari sebagaimana sabda Rasulullah saw: "Tidaklah dating suatu hari kecuali akan turun dua malaikat yang salah satunya mengatakan, "Ya, Allah berilah orang-orang yang berinfaq itu balasan, dan yang lain mengatakan, "Ya, Allah berilah pada orang yang bakhil kebinasaan (hartanya)." (Muttafaq 'alaihi)
  7. Orang yang membayar zakat akan Allah berkahi hartanya, Rasulullah saw bersabda: "Tidaklah shadaqah itu mengurangi harta." (HR. Muslim)
  8. Allah akan melipatgandakan pahala orang yang bersedekah, (QS. Al-Baqarah: 245)
  9. Shadaqah merupakan indikasi kebenaran iman seseorang, Rasulullah saw bersabda, "Shadaqah merupakan bukti (keimanan)." (HR.Muslim)
  10. Shadaqah merupakan pembersih harta dan mensucikannya dari kotoran, sebagaimana wasiat beliau kepada para pedagang, "Wahai para pedagang sesungguhnya jual beli ini dicampuri dengan perbuatan sia-sia dan sumpah oleh karena bersihkanlah ia dengan shadaqah." (HR. Ahmad, Nasai dan Ibnu Majah juga disebutkan dalam Shahih Al-Jami').



Ingin yang mudah? Ini nih..
Setiap Kebaikan adalah Sedekah, Ucapan Baik adalah Sedekah

Allah Ta'ala berfirman: "Dan apa saja yang engkau semua lakukan dari kebaikan, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahuinya." (QS. al-Baqarah: 215)
Allah Ta'ala berfirman lagi: "Dan apa saja yang engkau semua lakukan dari kebaikan, pasti Allah Maha Mengetahuinya." (QS. al-Baqarah: 197)
Allah Ta'ala berfirman pula: "Maka barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat timbangan debu, maka Ia akan mengetahuinya -di akhirat nanti memperoleh balasannya." (QS. az-Zalzalah: 7)
Juga Allah Ta'ala berfirman: "Barangsiapa yang melakukan amal shalih, maka perbuatannya itu akan menguntungkan dirinya sendiri." (QS. al-Jatsiyah: 15)
Dari Jabir bin Abdullah RA, dari Nabi Muhammad saw bersabda: “Semua kebaikan itu adalah sedekah.” (HR Al Bukhari dan Muslim)
Dari Abu Musa Al Asy’ariy RA berkata, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Setiap muslim harus bersedekah.” Para sahabat bertanya: “Jika tidak memiliki sesuatu untuk bersedekah?” Jawab Nabi: “Bekerja dengan tangannya, sehingga bermanfaat bagi dirinya dan bersedekah.” Para sahabat bertanya lagi: “Jika tidak mampu atau tidak melakukannya?” Jawab Nabi: “Membantu orang yang memerlukan yang mengharapkan bantuan.” Para sahabat bertanya lagi: “Jika tidak mampu?” Jawab Nabi: “Menyuruh yang baik –atau ma’ruf.” Ada yang bertanya lagi: “Jika tidak mampu?” Jawab Nabi: “Hendaklah menahan diri dari keburukan, karena sesungguhnya itu adalah shadaqah.”
Setiap kebaikan adalah sedekah (HR: Imam Muslim)
Dari Abu Malik al–Harits bin ‘Ashim al-Asy’ari ra. : ia betutur bahwa Rasullulah saw. bersabda: “ Bersuci adalah sebagian dari Imam, Alhamdulillah memenuhi timbangan, Subhanallah walhamdulillah memenuhi ruangan antara langit dan bumi,  Shalat adalah nur,  Sedekah adalah burhan (dalil/bukti), Sabar adalah dhiya (Sinar/cahaya yang sangat terang benderang), Dan Al-Qur’an adalah hujjah untuk mu dan terhadap dirimu. Semua orang pergi dan menjual dirinya. Maka ia akan membebaskan dirinya atau menghancurkannya?”(HR  Imam Muslim)
Dari Abu Dzar ra.: Sejumlah orang sahabat Rasulullah saw. berkata kepada beliau : ‘Wahai Rasulullah, para hartawan itu pergi dengan banyak pahala. Mereka mengerjakan shalat sebagai mana kami Shalat, mereka mengerjakan puasa sebagaimana kami puasa dan mereka bersedekah dengan kelebihan harta yang mereka miliki (sementara kami tidak bias melakukannya). Beliau bersabda : “Bukankah Allah telah menjadikan sesuatu untuk kalian yang kalian sedekahkan? Sesungguhnya setiap tasbih (Subhaanallah) adalah sedekah bagi kalian, Setiap takbir (Allahu Akbar) adalah sedekah bagi kalian, Setiap tahmid (Alhamdulillaah) adalah sedekah bagi kalian, Setiap tahlil (Laa Ilaaha Illallaah) adalah sedekah bagi kalian, Amar ma’ruf adalah sedekah, Nahi mungkar ada sedekah. Dan bersetubuh adalah sedekah pula. Mereka bertanya: ’Wahai Rasullulah, apakah diantara kami menyalurkan syahwatnya (kepada Istrinya) juga mendapat pahala?’ Jawab Beliau: “ Tahukah kalian, jika dia menyalurkannya kepada yang haram (berzina), bukankah baginya ada dosa? Demikian pula jika ia menyalurkannya pada yang halal (dengan Istrinya), maka baginya adalah pahala.” (HR. Imam Muslim)
Dari Abu Dzar ra. bahwa Rasulullah bersabda: “ Setiap manusia diwajibkan sedekah setiap hari sejak terbitnya matahari. Para sahabat lalu bertanya: ‘ Ya Rasulullah, dari mana kami bisa bersedekah?. Rasulullah menjawab : “Pintu kebaikan begitu banyak; tasbih, tahmid, takbir, tahlil, amar ma’ruf nahi mungkar, membuang sesuatu yang membahayakan dijalan, memahamkan orang bisu, menuntun orang buta, menunjukan bagi orang yang meminta petunjuk sesuai dengan kebutuhannya,  membantu orang yang dirundung duka dan meminta pertolongan dengan usahamu semaksimal mungkin,dan menanggung /menolong orang yang lemah dengan kekuatan kedua lenganmu, Semua itu merupakan sedekah darimu untuk dirimu sendiri.  (HR: Ibnu Hiban)
Dari Abu Hurairah ra., ia bertutur bahwa Rasulullah bersabda: “ Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib atasnya sedekah setiap matahari terbit; Engkau berbuat adil kepada dua orang yang bertikai adalah sedekah, Engkau menolong seseorang akan binatang kendaraannya dan engkau mengangkat barang-barang ke atas kendaraanya adalah sedekah, Kata-kata yang baik adalah sedekah, Tiap langkah yang engkau ayunkan untuk mengerjakan shalat adalah sedekah. Dan engkau menghilangkan bahaya dari jalan adalah sedekah. (HR: Imam Bukhari dan Imam Muslim)
 Dari Abul-Aswad ad Duali, dari Abu Dzar, dari Nabi saw: setiap pagi setiap persedian kalian harus diberi sedekah. Maka setiap ucapan Subhaanallah adalah sedekah, setiap ucapan Alhamdulillaah adalah sedekah setiap ucapan Laa Ilaaha Illallaah adalah sedekah, setiap ucapan Allahu Akbar adalah sedekah, setiap amar ma’ruf nahi mungkar adalah sedekah. Dan semua itu bisa dipenuhi dengan dua rakaat shalat dhuha.” ( HR : Imam Muslim)
“Tahanlah dari berbuat kejahatan terhadap manusia, karena yang demikian itu merupakan sedekah” (HR: Bukhari- Muslim)
“Senyummu terhadap saudaramu adalah sedekah bagimu.. dan memberikan air yang ada di timbamu untuk saudaramu adalah sedekah bagimu (HR: Tirmidzi)
Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang diberikan orang kaya” (HR: Bukhari)
Dan nafkah yang diberikan seseorang kepada ahlinya, Istrinya dan keluarganya adalah sedekah (HR: Muslim)
Dari Abu Zar, yaitu Jundub bin Junadah r.a., katanya: "Saya berkata: Ya Rasulullah, amalan manakah yang lebih utama -banyak fadhilahnya?" Beliau s.a.w. menjawab: "Yaitu beriman kepada Allah dan berjihad untuk membela agamaNya." Saya bertanya lagi: "Hamba sahaya manakah yang lebih utama -untuk dibebaskan?" Beliau s.a.w. menjawab: "Yaitu yang dipandang terindah bagi pemiliknya serta yang termahal harganya." Saya bertanya pula: "Jikalau saya tidak dapat mengerjakan itu -yakni berjihad fisabilillah ataupun memerdekakan hamba sahaya yang mahal harganya, maka apakah yang dapat saya lakukan?" Beliau s.a.w. bersabda: "Berilah pertolongan kepada seorang pekerja -shani'- atau engkau mengerjakan sesuatu kepada seorang yang kurang pandai bekerja -akhraq." Saya berkata pula: "Ya Rasulullah, bukankah Tuan telah mengetahui, jikalau saya ini lemah sekali dalam sebagian pekerjaan?" Beliau s.a.w. bersabda: "Tahanlah keburukanmu, jangan sampai mengenai orang banyak, amalan sedemikian itupun merupakan sedekah daripadamu untuk dirimu sendiri -yakni tidak mengganggu orang lain." (Muttafaq 'alaih)
Dari Jabir r.a. pula, katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada seorang muslimpun yang menanam suatu tanaman, melainkan apa saja yang dapat dimakan dari hasil tanamannya itu, maka itu adalah sebagai sedekah baginya, dan apa saja yang tercuri daripadanya, itupun sebagai sedekah baginya. Dan tidak pula dikurangi oleh seorang lain, melainkan itupun sebagai sedekah baginya." (Riwayat Muslim)
Dalam riwayat Bukhari dan Muslim, disebutkan lagi, dari 'Adi bin Hatim, katanya: Rasulullah s.a.w. bersabda: "Tiada seorangpun dari engkau semua, melainkan akan diajak berbicara oleh Tuhannya dan antara dia dengan Tuhannya tidak ada seorang penerjemahpun -penyambung kata. Orang itu melihat ke sebelah kanannya, maka tidak ada yang dilihat olehnya kecuali amalan yang telah dilakukannya sebelum itu -dari amalan yang baik- dan juga dia melihat ke sebelah kirinya, maka tidak ada pula yang dilihat olehnya, kecuali amalan yang dilakukan sebelum itu -dari amalan yang jelek. Dia melihat pula antara kedua tangannya, maka tidak ada yang dilihatnya kecuali neraka yang ada di hadapannya. Maka takutlah engkau semua pada -siksa- neraka, sekalipun dengan bersedekah potongan kurma. Kemudian barangsiapa yang tidak menemukan sesuatu untuk disedekahkan, maka bersedekahlah dengan ucapan yang baik saja."

Adab dalam Jalasah Ruhiyah

  1. Tidak datang terlambat dan tidak pulang lebih awal
  2. Meminimalisasi komunikasi dengan media telepon seluler dan sejenisnya
  3. Tidak makan pada saat taujih berlangsung
  4. Senantiasa merasakan muraqabatullah dengan menghadirkan hati dan menghidupkan ruhi
  5. Menyiapkan jiwa sebaik-baiknya dengan memperbanyak dzikrullah dan muraqabatullah
  6. Tidak banyak bercanda
  7. Segera berwudhu jika merasakan mengantuk ketika mendengarkan taujih dan saat berdzikir
  8. Memperbanyak tilawah
Adab Jalasah Ruhiyah

Wednesday 11 March 2015

Model Pembelajaran Grup Investigasi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan pada semua tingkat perlu terus menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan masa depan dan tuntutan masyarakat modern
Salah satu ciri masyarakat modern adalah selalu ingin terjadi adanya perubahan yang lebih baik (improvement oriented). Hal ini tentu saja menyangkut berbagai bidang, tidak terkecuali bidang pendidikan. Komponen yang melekat pada pendidikan diantaranya  adalah kurikulum, guru dan siswa.
Dalam proses pembelajaran keberadaan  guru sangatlah urgen, karena guru yang menentukan, apakah tujuan  pembelajaran tercapai atau tidak?, bagaimana kompetensi siswa ?
Hasil studi menyebutkan bahwa meski adanya peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namum pembelajaran dan pemahaman siswa di tingkat dasar termasuk Madrasah Ibtidaiyah pada beberapa materi pelajaran menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Pembelajaran di tingkat sekolah dasar atau Madrasah Ibtidaiyah  cenderung text book oriented  dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran konsep cenderung abstrak dan dengan metode ceramah, sehingga konsep-konsep akademik kurang bisa atau sulit dipahami. Sementara itu kebanyakan guru dalam mengajar masih kurang memperhatikan kemampuan berpikir siswa, atau dengan kata lain tidak melakukan pengajaran bermakna, metode yang digunakan kurang bervariasi, dan sebagai akibat motivasi belajar  siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar cenderung menghafal dan mekanistis (Direktorat PLP, 2002)
Menurut pendapat oleh Peter Sheal (1989) sesuai dengan “Kerucut Pengalaman Belajar” Dia menyatakan (hasil penelitian) bahwa peserta didik yang hanya mengandalkan “penglihatan” dan “pendengaran” dalam proses pembelajarannya akan memperoleh daya serap kurang dari 50%. Di sisi lain, dalam melaksanakan proses belajar mengajar, kurang dari 20% guru yang menggunakan alat bantu pembelajaran. Kurang dari 30% guru yang selalu mengkaitkan materi dengan kehidupan sehari-hari. Sehingga wajar apabila evaluasi hasil belajar hasilnya belum seperti yang di harapkan.
Dampak lain dari proses pembelajaran tersebut adalah siswa lebih sering menonton gurunya mengajar dari pada memperhatikan  guru mengajar. Sehingga guru yang “lucu” apalagi memberi nilai “murah” akan menjadi favorit para siswa. Akankah hal seperti ini kita biarkan atau bahkan dipertahankan? Atau kita akan mendobrak dengan langkah baru? Apa yang kita lakukan dalam menyikapi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)  itu akan menentukan siapa diri kita sebenarnya. Apakah kita termasuk penganut status quo atau menjadi agent of change? Guru yang ingin terjadi adanya perubahan yang lebih baik, memang bukan sesuatu yang mudah untuk dilakukan.
Mencermati hal tersebut di atas, perlu adanya perubahan dan pembaharuan, inovasi ataupun gerakan perubahan mind set kearah pencapaian tujuan pendidikan pada umumnya dan khususnya tujuan pembelajaran. Pembelajaran matematika hendaknya lebih bervariasi metode maupun strateginya guna mengoptimalkan potensi siswa. Upaya-upaya guru dalam mengatur dan memberdayakan berbagai variabel pembelajaran, merupakan bagian penting dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan  yang direncanakan. Karena itu pemilihan metode, strategi dan pendekatan dalam mendesain model pembelajaran yang berguna dalam mencapai iklim  PAKEM (Pembelajaran Aktif, Kreatif, Efektif, Menyenangkan) adalah tuntutan yang harus diupayakan oleh guru.
Keanekaragaman model pembelajaran yang hendak di sampaikan pada makalah ini merupakan upaya bagaimana menyediakan berbagai alternatif dalam strategi pembelajaran yang hendak disampaikan agar selaras dengan tingkat perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik pada jenjang Sekolah Dasar (SD) atau Madrsah Ibtidaiyah (MI). Ini berarti tidak ada model pembelajaran yang paling baik, atau model pembelajaran yang satu lebih baik dari model pembelajaran yang lain. Baik tidaknya suatu model pembelajaran atau pemilihan suatu model pembelajaran akan tergantung pada tujuan pembelajaran, kesesuaian dengan materi yang hendak disampaikan, perkembangan peserta didik, dan juga kemampuan guru dalam mengelola dan memberdayakan semua sumber belajar yang ada.
Dengan Kurikulum Tingkat Satuan pendidikan (KTSP), menuntut adanya keanekaragaman atau variasi dalam pembelajaran yang mengarah pada pada PAKEM (Pembelajaran Aktif,  Kreatif, Efektif, Menyenangkan). Salah satu model pembelajaran yang menuntut hal tersebut adalah pembelajaran kooperatif. Makalah  in i akan membahas model pembelajaran kooperatif dengan tipe Grup Investigasi. Dengan demikian makalah ini diharapkan bisa sebagi acuan bagi guru mata pelajaran dalam proses pembelajaran.
1.2  Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah Model Pembelajaran Group Investigation?
2.      Apa kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran group investigation?
1.3  Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui Model Pembelajaran Group Investigation.
2.      Mengetahui kelebihan dan kelemahan dari model pembelajaran group investigation.













BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu pola atau langkah-langkah pembelajaran tertentu yang diterapkan agar tujuan atau kompetensi dari hasil belajar yang diharapkan akan cepat dapat di capai dengan lebih  efektif dan efisien. Menurut Didang (2005) Model Pembelajaran adalah sebagai suatu disain yang menggambakan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa.
Model Pembelajaran ada bermacam-macam yaitu Pembelajaran mencari dan bermakna, Pembelajaran terpadu, Pembelajaran kooperatif, Pembelajaran Picture and Picture, Pembelajaran cooperative integrated Reading and composition (CIRC), Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah, Model Penemuan Terbimbing, Model Pembelajaran Langsung, Model Missouri Mathematics Project (MMP), Model Pmbelajarn Problem solving, Model Pmbelajarn Problem posing, dan Pembelajaran kontekstual.

2.2  Model Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengutamakan kerjasama diantara siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri:
  • untuk memuntaskan materi belajarnya, siswa belajar dalam kelompok secara bekerja sama
  • kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah
  • jika dalam kelas terdapat siswa-siswa yang heterogen ras, suku, budaya, dan jenis kelamin, maka diupayakan agar tiap kelompok terdapat keheterogenan tersebut.
  • penghargaan lebih diutamakan pada kerja kelompok daripada perorangan.

Tujuan Pembelajaran Kooperatif
  • Hasil belajar akademik , yaitu untuk meningkatkan kinerja siswa dalm tugas-tugas akademik. Pembelajaran model ini dianggap unggul dalam membantu siswa dalam memahami konsep-konsep yang sulit.
  • Penerimaan terhadap keragaman, yaitu agar siswa menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai macam latar belakang.
  • Pengembangan keterampilan social, yaitu untuk mengembangkan keterampilan social siswa diantaranya: berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, memancing teman untuk bertanya, mau mengungkapkan ide, dan bekerja dalam kelompok.
Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif adalah sebagai berikut :
1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai dan memberi motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif
2
Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan cara demonstrasikan atau lewat bahan bacaan
3
Mengorganisasikan siswa dalam kelompok-kelompok
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien
4
Membimbing kelompok bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas-tugas
5
Evaluasi
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang dipelajari dan juga terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok
6
Memberi penghar-gaan
Guru mencari cara-cara untuk menghargai upaya atau hasil belajar individu maupun kelompok

2.3  Model Pembelajaran Group Investigation
2.3.1        Pengertian Model Pembelajaran Group Investigation
Group Investigationn merupakan  salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif  yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi (informasi) pelajaran yang akan dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet.  Siswa dilibatkan sejak perencanaan, baik dalam menentukan topik maupun cara untuk mempelajarinya melalui investigasi. Tipe ini menuntut para siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi maupun dalam keterampilan proses kelompok. Model Group Investigation dapat melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri. Keterlibatan siswa secara aktif dapat terlihat mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
Dalam metode Group Investigation terdapat tiga konsep utama, yaitu: penelitian atau enquiri, pengetahuan atau knowledge, dan dinamika kelompok atau the dynamic of the learning group, (Udin S. Winaputra, 2001:75). Penelitian di sini adalah proses dinamika siswa memberikan respon terhadap masalah dan memecahkan masalah tersebut. Pengetahuan adalah pengalaman belajar yang diperoleh siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Sedangkan dinamika kelompok menunjukkan suasana yang menggambarkan sekelompok saling berinteraksi yang melibatkan berbagai ide dan pendapat serta saling bertukar pengalaman melaui proses saling beragumentasi.
Slavin (1995) dalam Siti Maesaroh (2005:28), mengemukakan hal penting untuk melakukan metode Group Investigation adalah:
1.      Membutuhkan Kemampuan Kelompok
Di dalam mengerjakan setiap tugas, setiap anggota kelompok harus mendapat kesempatan memberikan kontribusi. Dalam penyelidikan, siswa dapat mencari informasi dari berbagai informasi dari dalam maupun di luar kelas.kemudian siswa mengumpulkan informasi yang diberikan dari setiap anggota untuk mengerjakan lembar kerja.


2.       Rencana Kooperatif.
Siswa bersama-sama menyelidiki masalah mereka, sumber mana yang mereka butuhkan, siapa yang melakukan apa, dan bagaimana mereka akan mempresentasikan proyek mereka di dalam kelas.
3.      Peran Guru.
Guru menyediakan sumber dan fasilitator. Guru memutar diantara kelompok-kelompok memperhatikan siswa mengatur pekerjaan dan membantu siswa mengatur pekerjaannya dan membantu jika siswa menemukan kesulitan dalam interaksi kelompok.
Para guru yang menggunakan metode GI umumnya membagi kelas menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 5 sampai 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen, (Trianto, 2007:59). Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu. Selanjutnya siswa memilih topik untuk diselidiki, melakukan penyelidikan yang mendalam atas topik yang  telah dipilih, kemudian menyiapkan dan mempresentasikan laporannya di depan kelas.

2.3.2        Sintaks Model Pembelajaran Group Investigation
Struktur Model Pengajaran dan Pembelajaran Group Investigation menurut Thelen (1954) dalam Joyce, dkk (2009) secara umum tergambar dalam enam fase, yaitu :
Fase Pertama
Siswa dihadapkan pada keadaan yang penuh dengan teka-teki dan membingungkan (direncanakan atau tidak)
Fase Kedua
Siswa mengeksplorasi reaksi terhadap situasi
Fase Ketiga
Siswa merumuskan tugas dan mengatur pelajaran (peran, tugas, dll)
Fase Keempat
Kemandirian dan kelompok belajar
Fase Kelima
Siswa menganalisis kemajuan dan proses
Fase Keenam
Mendaur Ulang aktivitas

Secara sederhana, salah satu contoh sintaks pembelajaran yang menggunakan model Group nvestigation yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Tahap I
Mengidentifikasi topik dan membagi siswa ke dalam kelompok.

Guru memberikan kesempatan bagi siswa untuk memberi kontribusi apa yang akan mereka selidiki. Kelompok dibentuk berdasarkan heterogenitas.
Tahap II
Merencanakan tugas.

Kelompok akan membagi sub topik kepada seluruh anggota. Kemudian membuat perencanaan dari masalah yang akan diteliti, bagaimana proses dan sumber apa yang akan dipakai.
Tahap III
Membuat penyelidikan.

Siswa mengumpulkan, menganalisis dan mengevaluasi informasi, membuat kesimpulan dan mengaplikasikan bagian mereka ke dalam pengetahuan baru dalam mencapai solusi masalah kelompok.
Tahap IV
Mempersiapkan tugas akhir.

Setiap kelompok mempersiapkan tugas akhir yang akan dipresentasikan di depan kelas.
Tahap V
Mempresentasikan tugas akhir.

Siswa mempresentasikan hasil kerjanya. Kelompok lain tetap mengikuti.
Guru memberikan penjelasan singkat sekaligus membimbing siswa menarik kesimpulan.
Tahap VI
Penghargaan
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang terbaik.
Tahap VII
Evaluasi.

Soal ulangan mencakup seluruh topik yang telah diselidiki dan dipresentasikan


2.3.3        Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Group Investigation
Kelebihan dan Kelemahan Model Group Investigation
Di dalam pemanfaatannya atau penggunaannya model pembelajaran group investigation juga mempunyai kelemahan dan kelebihan, yakni sebagai berikut:
Kelebihan pembelajaran model group investigation:
1.      Pembelajaran dengan kooperatif model Group Investigation memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
2.      Penerapan metode pembelajaran kooperatif model Group Investigation mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
3.       Pembelajaran yang dilakukan membuat suasana saling bekerjasama dan berinteraksi antar siswa dalam kelompok tanpa memandang latar belakang.
4.      Model pembelajaran group investigation melatih siswa untuk memiliki kemampuan yang baik dalam berkomunikasi dan mengemukakan pendapatnya.
5.      Memotivasi dan mendorong siswa agar aktif dalam proses belajar mulai dari tahap pertama sampai tahap akhir pembelajaran.
Kelemahan pembelajaran dengan model group investigation:
Model pembelajaran group investigation merupakan model pembelajaran yang kompleks dan sulit untuk dilaksanakan dalam pembelajaran kooperatif. Kemudian pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran group investigation juga membutuhkan waktu yang lama.



Dampak Instruksional dan Pengiring
Model ini sangatlah menarik dan bermanfaat, serta komprehensif, ia memadukan tujuan penelitian akademik, integrasi social dan pembelajaran serta proses social. Model ini bisa digunakan dalam semua subjek pelajaran, pada siswa dalam semua umur, jika guru memang berkeinginan untuk menekankan proses formulasi dan pemecahan maalah dalam beberapa aspek ilmu pengetahuan disbanding memasukkan informasi yang belum terstruktur dan belum ditetapkan.

INSTRUKSIONAL

PENGIRING

Proses & Pengelolaan Kelompok Efektif

Pandangan Konstruktivis tentang Pengethuan

Disiplin dalam Penelitian Kolaboratif

Kemandirian sebagai Pembelajar

Kehangatan &Interpretasi interpersonal

Penghargaan pd martabat orang lain

Penelitian social sebagai pandangan hidup

Model Investigasi Kelompok
 


















Dibekali dengan satu aspek dari penelitian Thelen dan rekonstruksinya, model group investigasi kelompok dapat dianggap sebagai suatu cara yang langsung mengena dan begitu efektif dalam pengajaran ilmu pengetahuan secara akademik serta mampu menyentuh proses dan aspek-aspek social. Model ini juga memunculkan sebuah pengasuhan atau pengarahan satu sama lain dengan suasana kehangatan dan penuh kepercayaan, respons positif terhadap peraturan serta kebijakan yang dinegosiasikan, pembelajaran yang mandiri dan tidak terikat, serta peka terhadap hak orang lain.



























BAB III
PENUTUP
3.1  Kesimpulan
Struktur pengajarn model group investigation secara umum ada 6 fase yaitu menyajikan situasi yang rumit, menjelaskan dan menguraikan reaksi terhadap situasi, merumuskan tugas dan mengaturnya dalam proses pembelajaran, studi yang mandiri dan berkelompok, menganalisis perkembangan dan proses, mendaur ulang aktivitas.
Model ini juga memunculkan sebuah pengasuhan atau pengarahan satu sama lain dengan suasana kehangatan dan penuh kepercayaan, respons positif terhadap peraturan serta kebijakan yang dinegosiasikan, pembelajaran yang mandiri dan tidak terikat, serta peka terhadap hak orang lain.
3.2  Saran
a.       Untuk Guru, agar bisa menerapkan  model pembelajaran group investigation dalam proses mengajar
b.      Untuk Siswa, agar siswa mendapatkan cara belajar yang tepat.
c.       Untuk Penulis, agar pengetahuan penulis semakin berkembang, terutama model pembelajaran group investigation












DAFTAR PUSTAKA

Sudrajat, Akhma. 2009. http: //akhmadsudrajat.wordpress.com/2009/06/20/ strategi – pembelajaran – kooperatif – metode – group - investigation, diakses tanggal 18 April 2012 pukul 20.01
Anonim. http://blog.tp.ac.id/wp-content/uploads/388/download-makalah-model-pembelajaran.doc, diakses tanggal 18 April 2012 pukul 20.05
Firdaus, Muhammad. http://muhfida.com /model – pembelajaran - kooperatif/, diakses tanggal 18 April 2012 pukul 20.55
Anonim. http://blogcopy.com/~ras-eko.blogspot.com%3Fcopy=dqdksy?gmr=12, diakses tanggal 8 Mei 2012 pukul 21.45